Sunday, June 12, 2011

Sanggar Nuun Yogyakarta Produksi Teater ke XVIIInya "Gerhana Bulan Ketiga"

Posted by kang obet  |  at  11:18 AM No comments

Sanggar Nuun Yogyakarta Produksi Teater ke XVIIInya "Gerhana Bulan Ketiga"

Tidak ada habisnya jika berbicara Indonesia. Pergantian harei di bangsa dan negara ini merupakan awal hadirnya peristiwa baru. Peristiwa yang entah baik dan buruk, entah menggembirakan atau menyedihkan. Jika menengok jauh kebelakang, sejarah Indonesia sebagai sebuah bangsa dan negara sudah lama diukir.

Proklamasi 17 Agustus 1945 menjadi tonggak awal catatan sejarah Indonesia Itu, diawali Orde Lama, Indonesia kala itu dipimpin oleh seorang revolusioner yang gencar menyuarakan pembentukan segala sendi kehidupan bangsa.Dan pada tahun 1968, dengan terbitnya Supersemar Orde Lama dialihkan ke Orde Baru dibawah komando seorang Jendral bintang Lima.Pada perjalanan kepemimpinannya, genggaman Orde baru berlarut hingga 32 tahun lamanya.
Aksi demontrasi mahasiswa pun merebak,semula dipicu kenaikan harga BBM namun berkembang menjadi gerakan revolusi yang menuntut mundurnya sang JendraL dan akhirnya pada tahun 1998 Orde Baru beralih ke era Reformasi.Demokrasi menjadi kata kunci pada era Reformasi untuk menjadikan kekuasaan sebagai pola keseimbangan hidup masyarakat dalam sebuah bagsa dan negara, alih-alih bergerak menuju perubahan,karakter pemimpin bangsa ini justru menambah kesan jenuh dan penuh absuRditas.

Seorang pemimpin sama halnya seperti kepala di tubuh manusia,ketika kepala terganggu maka bagian tubuh yang lain akan terganggu, demikian pula sebaliknya ketika kepala dalam kondisi baik maka seluruh tubuh terkontrol dengan baik.Sosok dan karakter kepemimpinan dalam sebuah bangsa akan sengat menentukan kemana arah sebuah bangsa akan dibawa.Subyek, objek kepemimpinan dan relasi keduanya di proyeksikan secara tajam oleh Wahyudin (penulis) melalui naskah drama Gerhana Bulan Ketiga.Naskah yang membawa pertanyaan besar,
Bagaimana jika suatu wilayah tanpa pemimpin selama 40 hari lebih?. Ibarat dua keping mata uang. Gerhana Bulan Ketiga merupakan bangunan kesatuan kisah dari dua tipe lakon, yakni tragedi dan komedi. Sebuah kisah tentang suksesi kepemimpinan dalam suatu wilayah yang berujung kepada krisis.Sebuah ironi tentang kesemrawutan yang acapkali menjadi barang lumrah, namun akan menjadi suatu hal yang lucu ketika orang-orang menjadi penuh apa yang ia perbuat.

Guna mewujudkan ideal dan nilai yang terkadang dalam naskah Gerhana Bulan Ketiga kedalam realitas pentas, setelah mengadakan penganalisaan dan penafsiran naskah, lakon ini kemudian diolah bentuk oleh Mukhosis Noor ( Sutradara ) dengan. Titik tolak sebuah pernyataan, " Setiap kamu adalah pemimpin yang berkuasa atas dirimu sendiri" dan segala sesuatu yang hadir. Di atas panggung merupakan tanda bagi kenyataan hidup.

Produksi. Teater Ke XVIII " Gerhana Bulan Ketiga " Sanggar Nuun Yogyakarta ini akan di gelar si Societed Military Taman Budaya Yogyakarta pada Sabtu 18 Juni 2011 dan di Gelanggang Remaja Bulungan Jakarta Kamis 23 Juni 2011.Kerja kreatif kali ini memakan waktu 6 bulan 17 hari dengan intensitas waktu 10 jam dalam sehari dan melibatkan 19 aktor yang memainkan 39 tokoh dalam 3 babak.

About the Author

Write admin description here..

Get Updates

Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.

Share This Post

Related posts

0 comments:

Text Widget

Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.
back to top